Laporan Hasil Penelitian

LAPORAN HASIL OBSERVASI DI BALAI PELATIHAN KETENAGAKERJAAN


Disusun oleh:  Izdihar Nada Andini
Universitas Negeri Jakarta
Jl. Ramawangun Muka, RT. 11/ RW. 14, Rawamangun. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 133220

Abstrak

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, penyelenggaraan pendidikan dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.Jalur pendidikan formal diselenggarakan di sekolah, sedangkan jalur pendidikan nonoformal diselenggarakan di lingkungan masyarakat, yang terdiri atas berbagai satuan dan jenis program dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu Pedagogi dan Andragogi. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional

Kata Kunci: pengembangan diri, orang dewasa, pelatihan.

_____


Andragogi dapat dikatakan sebagai pendidikan untuk orang dewasa. Berbeda dengan pedagogi, atau belajar di masa kanak-kanak, orang dewasa yang mandiri dan mengharapkan untuk mengambil tanggung jawab atas keputusannya sendiri. Hal ini tentu memiliki pengaruh terhadap pendidikan dan pengembangan diri seseorang, khususnya peserta didik andragogi.

Dalam hal ini tentu berkaitan dengan pengembangan diri seseorang, karena andragogi sendiri merujuk pada perubahan tingkah laku atau perkembangan ke arah lebih baik. Oleh sebab itu, laporan ini akan mengupas tentang tinjauan kembali pendidikan dalam hubungannya dengan pengembangan pribadi seseorang sebagai individu dan anggota masyarakat, meningkatkan keterampilan peserta didik dan meningkatkan kompetensi pembellajaran pada peserta didik.

Data hasil penelitian diambil setelah penulis melakukan penelitian. Penelitian yang penulis lakukan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat. Hal ini yang dijadikan pembahasan pada bab ini. Agar penelitian berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur, penulis telah mempersiapkan dua data, yaitu: (1) data hasil wawancara dengan pengelola dan peserta pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat, (2) data hasil pbservasi kegiatan pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat, yang dilaksanakan pada 03 Januari 2019. Dari data yang telah terkumpul tersebut akan dipaparkan kembali untuk mengetahui tentang bagaimana proses kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat.

Pembahasan dan Analisis Data
Penelitian yang dilaksanakan pada Kamis, 03 Januari 2019 di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Hasil penelitian tersebut memacu pada kegiatan-kegiatan pengembangan diri pada peserta didik yang didukung oleh pengelola pada Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat. Hasil ini diperoleh lewat kegiatan observasi dan wawancara pada pengelola, Bapak Gunarwan, selaku Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat.

Program-program pengembangan diri yang dilakukan guna meningkatkan kompetensi pada peserta didik di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat adalah dengan menggunakan kegiatan pelatihan. Program pelatihan seperti ini biasanya dilaksanakan oleh suatu lembaga atau organisasi tertentu yang ingin menciptakan tenaga-tenaga kerja yang terampil. Saat ini kursus dan/atau pelatihan yang paling banyak bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Di dalamnya terdapat pelatihan-pelatihan yang berupaya untuk membangun diri para peserta didik, bukan hanya dalam kompetensi bahkan hingga ke softskill pula dikembangkan. Berikut ini adalah program-program pengembangan diri lewat pelatihan yang disediakan untuk para peserta didik di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat.

1.      Kejuruan Teknik Manufaktur, yang terdiri dari sub kejuruan: Mesin Produksi, Kerja Plat, dan CNC.

2.      Kejuruan Teknik Las, yang terdiri dari sub kejuruan: Las Industri dan Fabrikasi.

3.      Kejuruan Teknik Otomotif, yang terdiri dari sub kejuruan: Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda Motor.

4.      Kejuruan Teknik Listrik, yang terdiri dari sub kejuruan: Instalasi Penerangan. Instalasi Tenaga, dan Otomasi Industri.

5.      Kejuruan Teknik Elektronika, yang terdiri dari sub kejuruan: Telekomunikasi, Instrumental dan Krontrol, dan Audio Video.

6.      Kejuruan Refrigrator, yang terdiri dari sub kejuruan: Teknik Refrigerasi Domestik dan Teknik Tata Usaha.

7.      Kejuruan Bangunan, yang terdiri dari sub kejuruan: Konstruksi Batu dan Beton, Konstruksi Kayu, Gambar Bangunan, Funiture, Konstruksi Baja Ringan, Pekerjaan Gipsum, dan Pembesian.

8.      Kejuruan Bisnis dan Manajemen, yang terdiri dari sub kejuruan: Sekretaris dan Administrasi Perkantoran.

9.      Kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang terdiri dari sub kejuruan: Networking. Pemograman, Graphic Design, dan Office Tools.

10.  Kejuruan Garmen Apparel, yang terdiri dari sub kejuruan: Menjahir (Knitting Woven) dan Teknik Pola.

Pengumpulan data dilakukan pada Kamis, 03 Januari 2019 di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat lewat observasi dan wawancara tatap muka dengan pengelola UPTD BLK yaitu Bapak Bapak Gunarwan, SE, M.Si, selaku KASUBAG Tata Usaha dan Pembina di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat. Selain itu, proses pengumpulan data ini didapat lewat wawancara via telelpon dengan salah satu peserta pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat, yang berkesempatan telah ikut pelatihan menjahit tahun lalu.

Menurut Bapak Gunarwan selaku pengelola di sana cara para tutor untuk memotivasi para peserta didik nya adalah dengan memberikan arahan dan wejangan yang bernilai positif. Hal itu berguna untuk menguatkan semangat belajar para peserta didik agar lebih mendorong diri mereka untuk terus belajar, khususnya meningkatkan kemampuan kompetensi pada dalam diri mereka. Begitu pula yang disampaikan oleh Purnia, salah satu peserta yang pernah melakukan pelatihan di UPTD BLK Jawa Barat. Ia menyampaikan bahwa sebelum masuk dalam proses praktik dalam pelatihan, para Pembina atau tutor menyampaikan sedikit pesan untuk meningkatkan motivasi diri.

Dalam Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat ini, Bapak Gunarwan juga menyebutkan bahwa bukan hanya mengembangkan keterampilan dan kompetensi tapi juga menumbuhkan sifat kemandirian untuk para peserta didik. Pada UPTD BLK Jawa Barat ini menjunjung tinggi nilai kedisiplinan pada waktu. Hal ini diupayakan untuk melatih para peserta didik agar dapat disiplin saat masuk dunia kerja kelak.

Satu lagi, menurut Bapak Gunarwan masalah yang kerap terjadi pada pelatihan yang peserta didiknya ini adalah orang dewasa yaitu terdapat masalah pada karakter dan kepribadian dari peserta. Peralihan dari masa sekolah dan remaja membuat sikap dan emosional peserta baru itu belum dapat terkontrol serta belum bisa menempatkan diri. Karena itu dalam Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat ini diadakan pula pendekatan pada peserta untuk merubah masalah tersebut.

Program pelatihan yang disediakan dalam Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat ini memiliki dua jalur. Jalur pertama lewat APBN dan jalur yang disediakan lainnya lewat APBD. Perbedaannya adalah dari penerimaan dan kuota peserta didiknya. Khusus jalur APBN ditunjukan untuk para pemuda/pemudi yang tinggal di daerah yang tidak memiliki BLK di Jawa Barat. Di mana artinya para peserta didik tersebut melakukan pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat ini. Karena itu diberikan fasilitas asrama di UPTD BLK ini khusus untuk para peserta pelatihan lewat jalur APBN. Akibatnya, para peserta didorong untuk mandiri dan mematuhi peraturan yang ada dengan jam-jam kerja yang telah ditentukan oleh pengelola.

Hal itu dilakukan berupaya untuk menciptakan karakter dan perilaku positif bagi peserta. Di sisi lain, pelatihan yang didanai lewat APBD hanya diwadahi sarana dan prasarana untuk pelatihan saja, selebihnya adalah mandiri. Tapi hal tersebut tidak semata-mata membedakan kebutuhan dalam meningkatkan sikap dan karakter pada peserta. Upaya yang dilakukan oleh ketua dan pengelola di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat ini demi menciptakan karakter atau perilaku yang positif pada peserta didik memiliki hasil yang baik.

Purnia, peserta pelatihan yang mengambil pelatihan menjahit menyampaikan bahwa setelah melakukan pelatihan kurang lebih satu bulan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat ini, ia mendapatkan hasil yang berguna kelak. Mendapatkan keterampilan baru lewat pelatihan di Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat sangat memberikan keuntungan baginya. Tapi saying, setelah selesai dari pelatihan, ia belum bisa meneruskan ke bidang tersebut karena ada alasan tertentu.

UPTD BLK Jawa Baat telah melakukan kerjasama pelatihan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Provinsi Jawa Barat, OJT/Magang serta penempatan siswa lulusan UPTD BLK Jawa Barat di perusahaan yang berlanjut sampai dengan sekarang. Sebagai Balai Pelatihan Ketenagakerjaan (BLK) Jawa Barat merupakan milik Provinsi Jawa Barat terus mengalami pengembangan baik itu pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi, fasilitas dan peralatan maupun sarana dan prasarananya. Di samping itu juga memiliki Instruktur yang telah memiliki Sertifikat Assessor terakreditasi sebagai tempat Uji Kompetensi (TUK). Selain menyelenggarakan Uji Kompetensi UPTD BLK Jawa Barat juga melaksanakan Sertifikasi Keterampilan untuk Kejuruan tertentu.

Begitulah  hasil dari penelitian penulis tentang program-program pengembangan diri di Ketenagakerjaan (UPTD BLK) Jawa Barat lewat kegiaatan observasi dan wawancara. Semoga hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat dan dapat diulas kembali.

Terima Kasih!



Bekasi, 09 Januari 2019




Comments